
Vifxpro.com– Yen semakin berjaya sejak konflik perdagangan AS dan China memanas di awal pekan ini. Kicauan Presiden AS Donald Trump soal rencana untuk menaikkan tarif impor terhadap barang-barang China menjadi 25 persen pada hari Jumat minggu ini menggoyang pasar yang selama ini menerima berita positif mengenai kemajuan negosiasi kedua negara tersebut.
Saat berita ini ditulis di sesi New York, USD/JPY terpuruk di level 110.52, terendah sejak tanggal 27 Maret. Pair tersebut melanjutkan penurunan konsisten sejak tanggal 3 Mei, tepatnya pasca pengumuman Non Farm Payroll AS.
Walaupun Dolar AS juga menjadi pilihan safe haven dalam kasus perang dagang AS-China, yang terlihat dari kenaikan tipis Indeks Dolar 0.1 persen hari ini, namun Yen Jepang tampaknya masih dianggap lebih rendah risikonya.
Pertumbuhan ekonomi global dikhawatirkan akan terseret turun akibat perang dagang AS-China. Oleh karena itu, dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut diharapkan dapat segera menemukan kesepakatan.
Menurut sebagian analis, ketegangan yang terjadi antara AS dan China saat ini hanyalah semacam ancang-ancang menjelang kenaikan level negosiasi perdagangan mereka. Namun sebagian lainnya justru ragu, mengingat Trade Representative Amerika Serikat, Robert Lighthizer, telah mengonfirmasi bahwa tarif impor barang China memang akan dinaikkan.
Dengan demikian, pasar akan memerhatikan hasil negosiasi AS-China di Beijing pada hari Rabu dan Kamis besok. Sempat dikabarkan akan batal gara-gara kicauan Trump, pertemuan tersebut rupanya tetap akan digelar. Robert Lighthizer dan Wakil PM China Liu He akan menjadi pimpinan delegasi masing-masing negara dalam pertemuan tersebut.
Ikuti selalu berita dari tim ahli www.victoryforex.co.id yang sudah berpengalaman bertahun-tahun berinvestasi di dunia forex.
Team VIFX Pro
+62 878-8989-3863