Jakarta, 12 Mei 2020 – 00:27 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id

Pembukaan Bursa saham AS terkoreksi pada awal perdagangan, Senin (11/5), Seiring kekhawatiran bahwa pelonggaran karantina wilayah (lockdown) masih terlalu dini sehingga memicu gelombang kedua penyebaran COVID-19.
Indeks Dow Jones Industrial Average ambles 250 poin (-1%) pada pembukaan perdagangan waktu setempat, dan beberapa menit kemudian susut menjadi 175,75 poin (-0,72%) ke 24155.57. Indeks Nasdaq turun 6,88 poin (-0,08%) ke 9114.44 dan S&P 500 tertekan 14,67 poin (-0,5%) ke 2915.13.
Korea Selatan mengumumkan adanya kluster baru penyebaran di club malam. Sementara itu, Singapura dan Jepang juga mengonfirmasi kasus baru.
Indeks S&P 500 telah menguat lebih dari 33% sejak menyentuh level tertingginya sehari pada 23 Maret, berkat kenaikan saham berkapitalisasi pasar besar sebesar 20% yakni Facebook, Amazon, Apple, Netflix, Alphabet (induk usaha Google) dan Microsoft.
Apple pada Jumat pekan lalu mengumumkan akan membuka kembali toko di AS pekan ini. gerai tersebut akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan sekaligus membatasi jumlah pelanggan di dalam toko.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pekan lalu juga mengumumkan rencana pelonggaran lockdown lebih awal dari rencana semula, jika wabah kian terkontrol. Sementara itu, Australia akan membuka kembali restoran, taman bermain, dan kolam renang umum mulai Jumat.
Saham-saham yang diuntungkan oleh pembukaan kembali perekonomian saat itu menguat, seperti misalnya MGM Resorts (melesat lebih dari 70%), sedangkan saham Disney melonjak 27,3% pada periode tersebut. Namun hari ini, keduanya anjlok masing-masing 3,6% dan 1,2%.
Pelaku pasar masih berhitung terkait dengan kondisi sebenarnya perekonomian dan sejauh mana penurunan penyebaran wabah terjadi. Jika ternyata pelonggaran terbukti terlalu dini, maka penyebaran COVID-19 bakal kembali terjadi.