
Jakarta, 14 Januari 2020 – 00:51 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Senin (13/01/2020), menyusul optimisme investor terhadap prospek perdamaian dagang antara AS dan China.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 61 poin (0,21%) 28 884.84. Indeks Nasdaq Composite naik 70,77 poin (0,77%) ke 9 249.61 dan S&P 500 naik 16,45 poin (0,50%) ke 3 282.10.
Saham Goldman Sachs dan Cisco Systems melonjak masing-masing sebesar 1,2% dan 0,7%, kenaikan tersebut menjadi pendorong penguatan Wall Street. Saham sektor teknologi dan komunikasi juga yang menjadi pendongkrak indeks S&P 500.
Pada hari Senin delegasi Beijing sedang berada di Washington untuk penandatanganan kesepakatan dagang yang dijadwalkan akan berlangsung pada hari Rabu. Salah satu poin kesepakatan itu adalah diskon tarif AS atas beberapa produk China, dengan imbalan kenaikan pembelian produk pertanian AS.
Kesepakatan tersebut harus melampaui penerjemahan selama beberapa pekan, tetapi Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan komitmen China atas proses tersebut tetap tak berubah dan pada hari Minggu kemarin ia menyatakan bahwa kesepakatan itu “sangat-sangat ekstensif.”
Menurut laporan Wall Street Journal, AS dan China menyepakati pembicaraan semi-tahunan untuk menengahi perbedaan kedua belah pihak dan mendorong reformasi. Perang dagang sudah berlangsung selama 2 tahun, sehingga dikhawatirkan dapat menekan kinerja emiten AS dan ekonomi global.
The South China Morning Post melaporkan, pemerintah China mengatakan bahwa perang dagang “belum akan berakhir,” menambahkan bahwa penandatanganan kesepakatan pada hari Rabu hanyalah “putaran pertama permainan.”
Saham Tesla meroket 4,7% dan sempat menyentuh level US$500 per unit, setelah broker saham Oppenheimer menaikkan target harga saham emiten yang didirikan oleh Elon Musk menjadi US$ 612 per saham, dari sebelumnya US$ 385 per unit.
“Toleransi atas risiko dan ambisi yang lebih besar dari perusahaan pembandingnya mulai menunjukkan ancaman eksistensial terhadap perusahaan transportasi yang tak mampu atau tak mau berinovasi dengan laju lebih cepat.”