Jakarta, 26 Februari 2020 – 00:30 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id

Bursa saham Amerika Serikat dibuka menguat pada perdagangan Selasa (25/2) setelah koreksi tajam kemarin, karena sebagian investor memanfaatkan peluang pembelian di kala koreksi pasar.
Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 160 poin pada pembukaan perdagangan, tetapi turun beberapa menit kemudian menjadi 30 poin ke 28004. Indeks Nasdaq naik 8,2 poin (0,09%) ke 9232.6 dan S&P 500 memerah 0,2 poin ke 3225.1.
Investor meninggalkan bursa saham dan mengincar aset aman (safe haven) hari Senin menyusul lonjakan temuan kasus virus corona di luar China yang dikhawatirkan bisa memicu perlambatan ekonomi dunia.
Pada hari Senin, Dow Jones anjlok lebih dari 1000 poin, menjadi koreksi terbesar sejak Februari 2018. Indeks S&P 500 anjlok 3,3%, juga menjadi koreksi yang terburuk dalam dua tahun. Koreksi Senin kemarin menghapus kenaikan yang dibukukan sepanjang tahun 2020.
Kekhawatiran tersebut akibat meningkatnya temuan kasus virus corona, terutama di tiga yakni Korea Selatan, Iran, dan Italia. Korsel telah menaikkan status darurat corona ke ‘level tertinggi’ dengan total penderita lebih dari 800 orang. Iran melaporkan 12 orang meninggal karena virus ini.
Di sisi lain, Italia melaporkan lebih dari 130 kasus infeksi corona, dengan tujuh orang meninggal. Italia menjadi negara pertama di luar Asia yang melaporkan korban tewas akibat corona. Hari ini, pelaku pasar bakal melihat pergerakan angka korban virus corona di negara non-China itu.
Beberapa emiten AS mengumumkan bahwa efek virus corona akan mempengaruhi bisnis United Airlines dan Mastercard tahun ini. Saham United tertekan 0,6% sedangkan saham Mastercard anjlok 3% pada penutupan Senin kemarin.
Namun, Bespoke Investment Group yakin bahwa bursa saham bakal berbalik menguat setelah koreksi besar tersebut. Kembali pada tahun 2009, indeks S&P 500 melonjak rata-rata 1% setelah koreksi besar.