Jakarta, 17 Maret 2023 – 00:44 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) menguat pada perdagangan hari Kamis (16/3/3023), setelah bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) menaikan suku bunga, meskipun ada kekhawatiran krisis perbankan global.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 337.06 poin (+1,06%) ke 32 211, S&P 500 naik 58.02 poin (+1,49%) ke 3 949.95 dan Nasdaq Composite naik 241.82 poin (+2,11%) ke 11 675.87.
ECB menaikkan suku bunga sebesar 50 bps menjadi 3,5%, untuk melawan inflasi meskipun ada gejolak di pasar keuangan yang dipicu oleh runtuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank.
Sebelumnya, ECB telah memberi isyarat selama beberapa minggu bahwa mereka akan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan bulan Maret, karena inflasi di seluruh wilayah beranggotakan 20 negara tetap tajam di atas tingkat yang ditargetkan. Pada bulan Februari, data awal menunjukkan inflasi umum sebesar 8,5%, jauh di atas target bank sentral sebesar 2%.
“Anda bisa membaca beberapa hal dalam keputusan ECB. Salah satunya adalah bahwa ketakutan atas sektor perbankan yang tidak dimiliki oleh ECB. Sementara yang lainnya adalah bahwa mereka melihat risiko peningkatan karena inflasi tertanam terlalu besar untuk tidak ditangani,” kata Neil Birrell, Chief Investment Officer di Premier Miton Investors kepada Reuters.
Saham First Republic Bank turun 29,8% setelah Bloomberg News melaporkan bahwa bank regional ini sedang menjajaki penjualan di antara opsi lainnya. Harga saham bank lain seperti Western Alliance Bancorp dan PacWest Bancorp juga turun masing-masing 13,1% dan 14,6%.
Indeks perbankan regional turun 1,6% sementara indeks perbankan S&P 500 turun 1,2%. Harga saham bank-bank besar AS seperti JPMorgan Chase & Co, Citigroup dan Bank of America Corp juga turun antara 0,3% dan 1,0%.
Namun, saham Credit Suisse yang terdaftar di AS naik 0,5% setelah bank tersebut mendapatkan jalur kredit hingga US$ 54 miliar dari Swiss National Bank untuk menopang likuiditas dan kepercayaan investor.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS juga melaporkan bahwa klaim pengangguran (Unemployment Claims) untuk periode pekan yang berakhir 11 Maret 2023 mencatatkan jumlah klaim sebanyak 192K, lebih rendah dari ekspektasi yang tercatat di angka 205K, dan turun dari data sebelumnya yang tercatat di angka 212K. Data ini menunjukkan penguatan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan, yang dapat mendorong Fed untuk terus menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Sedangkan angka penjualan ritel yang lemah serta data yang menunjukkan tren penurunan inflasi produsen pada hari Rabu telah mendukung taruhan kenaikan suku bunga kecil oleh Federal Reserve pada pertemuannya yang berakhir pada 22 Maret. Pasar uang sebagian besar masih memperkirakan kenaikan suku bunga 25 basis poin oleh Fed pada bulan Maret.