Jakarta, 4 Juni 2022 – 02:10 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) bergerak melemah pada perdagangan hari Jumat (3/6/2022), meski rilis data tenaga kerja AS berujung pada hasil yang positif.
Dow Jones drop 340.63 poin (-1,02%) ke 32 907, indeks S&P 500 melemah 66.35 poin (-1,59%) ke 4 110.47, indeks Nasdaq turun 348.16 poin (-2,70%) ke 12 544.73.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, bahwa perekrutan tenaga kerja di luar industri pertanian (Non-Farm Payroll) untuk periode bulan Mei 2022 mencatatkan angka 390K, berada di atas ekspektasi yang tercatat di angka 325K, namun turun dari data yang dirilis bulan sebelumnya yang tercatat di angka 436K.
Upah rata-rata per jam (Average Hourly Earnings) untuk periode bulan Mei 2022 masih sama dengan data sebelumnya yang tercatat di angka 0.3 persen, meleset dari perkiraan yang tercatat di angka 0.4 persen.
Sedangkan dari tingkat pengangguran (Unemployment Rate) juga masih sama dengan data sebelumnya yang tercatat di angka 3.6 persen, lebih tinggi dari perkiraan yang tercatat di angka 3.5 persen.
Saat ini, investor masih mengevaluasi data tenaga kerja yang dirilis oleh Automatic Data Processing Inc (ADP) pada hari sebelumnya yang menunjukkan perlambatan pada perekrutan sejak pandemi.
“Data sekuat itu kemungkinan akan membuat The Fed untuk mempertimbangkan penghentian sementara kenaikan suku bunga setelah Juni dan July, karena mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja masih ketat,” tulis analis Sevens Report Tom Essaye..
Saham teknologi tertekan setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar menguat, melampaui level 2,96%. Hal ini dikhawatirkan akan memperberat ekonomi dan menempatkannya ke jurang resesi.
Saham Micron Technology anjlok 6%, Nvidia drop 3%, induk usaha Google Alphabet dan Meta Platforms (induk usaha Facebook) anjlok lebih dari 2%, Apple ambruk 2%. Sementara Tesla kehilangan 6% setelah CEO Tesla Elon Musk mengumumkan rencana untuk memangkas 10% karyawannya di sektor pembuatan mobil. Elon Musk juga mengatakan bahwa ia memiliki perasaan kurang baik terhadap ekonomi.