Jakarta, 2 Maret 2023 – 00:27 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Bursa saham AS runtuh pada perdagangan Rabu (1/3). Imbal hasil US Treasury melonjak setelah data ekonomi terbaru dan komentar dari pejabat The Fed mendorong investor untuk meningkatkan ekspektasi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang lebih ketat dalam jangka panjang.
Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,17% ke 32599.60, indeks S&P 500 merosot 0,44% ke 3952.69, dan Nasdaq Composite drop 0,51 % ke 11396.9.
Imbal hasil US Treasury tenor dua tahun, yang mengikuti ekspektasi suku bunga jangka pendek, naik menjadi 4,9%, level tertinggi sejak 2007. Sedangkan, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun, tolok ukur untuk biaya pinjaman global, mencapai 4%.
Pedagang memperkirakan ekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang ke kisaran 5,5%-5,75% pada bulan September, dari kisaran 4,50%-4,75% saat ini. Angka itu lebih tinggi dari yang disinyalir oleh The Fed pada bulan Desember.
Disisi lain, laporan pembayaran gaji bulanan AS dan harga konsumen dalam beberapa hari mendatang akan semakin membantu investor mengukur jalur suku bunga menjelang pertemuan The Fed pada 21-22 Maret.
Investor melihat peluang sekitar 80% dari kenaikan suku bunga 25 basis poin akhir bulan ini, tetapi kemungkinan kenaikan suku bunga 50 bps yang lebih besar baru-baru ini telah meningkat.
Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan, dia “berpikiran terbuka” baik untuk kenaikan suku bunga 25 basis poin atau 50 basis poin pada bulan Maret.
Sementara itu, Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan, kebijakan moneter harus tetap ketat “sampai tahun 2024”.
Wall Street menutup Februari di zona merah karena investor bersiap untuk kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan, mengacu pada tanda-tanda ketahanan ekonomi.