
Jakarta, 24 Februari 2020 – 18:29 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Presiden AS, Donald Trump mengatakan, ia akan mencantumkan namanya dalam perjanjian damai dengan Taliban. Tapi, hal ini akan dilakukannya jika tidak ada serangan atau kekerasan yang dilakukan di Afghanistan dalam kurun waktu seminggu ke depan.
“Saya ingin melihat bagaimana dalam seminggu ini. Dengan anggapan apabila dalam satu minggu ke depan ini tidak ada kekerasan, maka saya akan mencantumkan nama saya pada perjanjian damai dengan Taliban,” ucap Trump, seperti dilansir Sputnik pada Senin (24/2/2020).
Pernyataan tersebut dikeluarkan secara bersamaan antara Menteri Luar Negeri AS, Michael Pompeo dan Taliban pekan lalu, bahwa kedua belah pihak akan menandatangani kesepakatan damai pada tanggal 29 Februari mendatang. Kesepakatan ini bertujuan untuk membuka jalan agar bisa mengakhiri perang Amerika terpanjang sepanjang sejarah.
Kesepakatan itu juga menyerukan penarikan bertahap untuk semua pasukan AS dari Afghanistan dengan imbalan jaminan dari Taliban agar tidak akan membiarkan tanah Afghanistan digunakan untuk terorisme dan akan berpartisipasi dalam proses rekonsiliasi dengan warga Afghanistan lainnya.
“Negosiasi AS-Afghanistan akan dimulai segera sesudahnya, dan akan membangun langkah yang mendasar ini untuk memberikan gencatan senjata yang permanen serta road map politik masa depan Afghanistan,” ucap Pompeo.
Seremoni penandatanganan didahului dengan gencatan senjata atau pengurangan kekerasan selama tujuh hari yang sudah dimulai pada Sabtu lalu. Gencatan senjata ini akan diamati oleh semua pihak yang terlibat dalam konflik yaitu pasukan AS, Taliban, dan pasukan keamanan Afghanistan. Semua pihak telah mengklarifikasi bahwa mereka berhak untuk menanggapi serangan.
Periode ini seharusnya bertindak sebagai langkah membangun kepercayaan, serta ukuran apakah Taliban memiliki kendali penuh atas pasukan tempur mereka.
“Kedua belah pihak sekarang akan menciptakan situasi keamanan yang sesuai sebelum tanggal penandatanganan perjanjian, memperpanjang undangan ke perwakilan senior dari berbagai negara dan organisasi untuk berpartisipasi dalam upacara penandatanganan,” bunyi pernyataan Taliban.
Penandatanganan akan diadakan di Ibu Kota Qatar, Doha, yang dimana Taliban telah mempertahankan kantor politik tidak resmi selama bertahun-tahun, dan di mana kedua pihak telah terlibat dalam negosiasi yang sangat melelahkan selama hampir 18 bulan.