
Jakarta, 20 Juni 2019 – 18:10 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mulai kehilangan kesabaran terhadap kelakuan bos The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell. Saking kesalnya Trump ingin melengserkan posisi Powell dari jabatannya.
Menurut Trump, dirinya percaya memiliki wewenang penuh untuk melengserkan Jerome Powell dari tampuk kekuasaannya saat ini, namun ia tak memiliki rencana untuk melakukan hal tersebut melainkan hanya menurunkan jabatan Powell menjadi anggota dewan gubernur.
Sementara ini penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai pernyataan yang dilontarkan Trump tersebut. Namun ia menyatakan bahwa Trump belum mempertimbangkan perubahan terhadap status Powell saat ini.
Dari pernyataan yang dilontarkan oleh Trump tersebut merupakan bagian dari respon pernyataan Powell sebelumnya. Dimana ia menyatakan bahwa dirinya berniat untuk menjalani masa tugasnya secara penuh selama empat tahun kedepan meskipun Trump terus menerus mengkritik kebijakan The Fed.
Selain itu, Powell juga menyebutkan bahwa ia tidak yakin seorang presiden memiliki kekuatan penuh untuk memecatnya dan ia juga tidak akan mengundurkan diri jika diminta.

“Bukankan di dalam aturan sudah sangat jelas, jika saya memiliki masa jabatan untuk empat tahun kedepan dan saya sepenuhnya berniat untuk melaksanakannya, dan saya juga tidak yakin jika seorang presiden memiliki hak penuh untuk memecat saya, walaupun jika ia meminta saya untuk mengundurkan diri, saya tetap tidak akan mau,” kata Jerome Powell kepada Bloomberg.
Seperti yang diketahui, rangkaian kritikan Trump terhadap The Fed merupakan hal yang tidak biasa dilakukan oleh Gedung Putih.
Sebab selama tiga dekade ini sebelumnya Gedung Putih belum pernah melayangkan kritik publik tentang kebijakan moneter.
Namun berbeda dulu dengan sekarang, Trump berulang kali mengeluhkan kebijakan The Fed yang disebutnya merugikan AS dan taktik negosiasi dagang agresifnya dengan Tiongkok.
Seperti pernyataan pada pekan lalu, dimana Trump mengatakan bahwa ekonomi dan pasar saham dapat tumbuh lebih baik bila AS memiliki orang lain di pucuk.