
Jakarta, 18 Mei 2020 – 10:55 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Bursa saham asia menguat pada perdagangan awal pekan Senin (18/5/2020) setelah pemerintah Trump membuat keputusan untuk melakukan pemblokiran terhadap pasokan chip global ke Huawei pada minggu lalu yang berisiko merugikan saham produsen komponen chip AS sendiri.
Indeks Nikkei melonjak 0,74%, sedangkan indeks Topix juga naik sekitar 0,4%.
Saham di Hongkong sedikit berubah dengan indeks Hangseng naik sekitar 0,5%, sementara indeks Shanghai naik tipis sekitar 0,4%.
Di Korea Selatan indeks Kospi juga melonjak sekitar 0,75%. Indeks S&P/ASX 200 Austalia naik sekitar 1,4%.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) China menentang atas peraturan ekspor terbaru Amerika Serikat (AS) yang membatasi bisnis Huawei. Kemendag China akan mengambil langkah untuk melindungi kepentingan dan hak perusahaan China.
“Kemendag China mendesak AS untuk segera menghentikan tindakan yang keliru terhadap perusahaan China,” kata lembaga itu.
Akibat dari keputusan Trump tersebut dapat memicu pembalasan dari China sehingga berisiko merugikan saham Teknologi AS. Aturan baru ini mulai berlaku pada Jumat (15/5/2020) dengan masa tenggang 120 hari.
Trump yang terus menyerang China memicu kecemasan mengenai kemungkinan terjadinya babak baru perang dagang, bahkan yang lebih parah kemungkinan perang dunia III.
China Institutes of Contemporary International Relations (CICIR), lembaga yang berafiliasi ke Kementrian Pertahanan China melaporkan bahwa Beijing berisiko diterpa sentimen kebencian dari berbagai negara. Skenario terburuknya, China harus bersiap dengan kemungkinan terjadinya konfrontasi bersenjata alias perang.
Sejauh ini pemerintah China belum memberikan konfirmasi mengenai laporan CICIR tersebut. “Saya tidak punya informasi yang relevan,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China.