
Jakarta, 14 Desember 2019 – 02:41 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Tiongkok biasanya tenang setelah muncul berita bahwa AS secara prinsip telah menyetujui perjanjian perdagangan fase satu dengan Tiongkok. Tapi itu berubah Jumat pagi ketika para pejabat Tiongkok memulai konferensi pers mengenai pembicaraan perdagangan.
Pasar AS kembali bersemangat setelah para pejabat Tiongkok mulai berbicara, dengan mengatakan mereka telah menyetujui teks dalam kesepakatan perdagangan dengan AS dan mengindikasikan bahwa langkah selanjutnya adalah menandatangani kesepakatan.
Sekitar pukul 21:00 WIB Jumat (13/12), Presiden Donald Trump membantah laporan yang mengatakan bahwa dia telah menandatangani kesepakatan fase satu, yang berdampak pada turunnya harga saham .
Pejabat Tiongkok yang hadir dalam konferensi pers yang dipandu oleh Kantor Informasi Dewan Negara adalah wakil menteri luar negeri, Zheng Zeguang, wakil menteri pertanian dan pedesaan, Han Jun dan Wang Shouwen sebagai wakil menteri perdagangan dan juga wakil perwakilan perdagangan internasional.
Sebuah laporan kepada wartawan mengatakan Tiongkok akan membahas masalah tentang kemajuan hubungan antara Tiongkok-AS, konsultasi ekonomi dan perdagangan.
Sebelumnya, The Wall Street Journal melaporkan Kamis (12/12) bahwa AS telah mencapai kesepakatan secara prinsip, dengan menunda tarif baru yang akan dimulai pada hari Minggu (15/12) dan memangkas setengah dari tarif yang sudah diberlakukan. Namun hal ini dibantah oleh Trump dengan mengatakan dalam tweetnya bahwa laporan itu sepenuhnya salah.

Hu Xijin, pemimpin redaksi tabloid Global Times yang dikelola pemerintah Tiongkok mengatakan “pembicaraan perdagangan telah bergerak selangkah lebih maju, tetapi bagaimana mendefinisikan langkah ini, dan apa arti sebenarnya yang dimilikinya, jawabannya terletak pada upaya bersama dari Tiongkok dan AS.”
Dalam Tweet sebelumnya, Hu mengatakan ini adalah situasi yang sulit bagi Tiongkok.
Ditambah lagi adanya laporan Eunice Yoon dari CNBC yang mengetahui melalui seorang sumber bahwa Tiongkok memiliki kekhawatiran mengenai target berat yang didorong AS dalam hal pembelian pertanian. Tiongkok telah berkomitmen untuk membeli produk pertanian senilai $ 40 miliar. Namun, Presiden Donald Trump menginginkan angka yang mendekati $ 50 miliar.
Sumber itu mengatakan kepada Yoon bahwa Beijing takut pembelian itu dapat membuat mereka bertentangan dengan mitra dagang lainnya. Ada juga kekhawatiran bahwa Trump akhirnya bisa memberlakukan kembali tarif untuk barang-barang Tiongkok meskipun kesepakatan fase satu telah ditandatangani.
Dalam jumpa pers reguler hari Jumat (13/12), juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengatakan “orang Tiongkok selalu bersikeras konsultasi harus didasarkan pada prinsip-prinsip kesetaraan dan saling menghormati, dan perjanjian harus saling menguntungkan.” Dia tidak menjelaskan lebih lanjut tentang kesepakatan terbatas.