Jakarta, 15 Maret 2023 – 00:11 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Bursa saham AS menghijau pada sesi awal pembukaan perdagangan Selasa (14/3), setelah tenggelam sejak akhir pekan lalu.
Indeks Dow Jones naik 0,94% ke 32119.51. Sementara itu, indeks Nasdaq melesat 1,69% ke 11374.23 dan indeks S&P 500 menguat 1,39% ke 3910.02.
Pada pekan lalu, indeks Dow Jones jatuh 4,44% dalam sepekan atau terburuk sejak Juni tahun lalu. Indeks S&P ambruk 4,55% sepekan sementara indeks Nasdaq anjlok 4,71%.
Runtuhnya bursa saham AS ini dipicu oleh kekhawatiran atas kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank pada akhir pekan lalu. Kejatuhan dua bank menimbulkan kepanikan pasar.
Pelaku pasar kini menghitung dampak inflasi Februari 2023 kepada kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed).
Malam ini, Departemen Tenaga Kerja mengumumkan data inflasi Februari 2023. Inflasi AS tercatat 0,4% (month to month), melandai tipis dibandingkan pada Januari 2023 yang tercatat 0,5%. Inflasi juga jauh di atas ekspektasi pasar yakni deflasi 0,1%.
Secara tahunan, inflasi menembus 6% pada bulan lalu atau melandai dibandingkan 6,4% pada Januari 2023.
Sementara itu, inflasi inti tercatat 5,5% (yoy) pada Februari 2023. Inflasi inti hanya turun tipis dibandingkan pada Januari yang tercatat 5,5%.
Inflasi akan menjadi pertimbangan The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga pada 21-22 Maret mendatang.
Dengan inflasi yang melandai dan kolapsnya SVB maka pasar kini berekspektasi The Fed akan melunak dengan tidak menaikkan suku bunga secara agresif.
“Melihat tekanan yang terjadi di sistem perbankan, kami tidak lagi memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga pada 22 Maret mendatang,” kata Jan Hatzius, ekonom Goldman Sachs dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International.