
03 Mei 2019
Sinyal Kuat untuk Dapat Untung dari Transaksi Mata Uang Euro
Mata uang euro bergerak turun di awal perdagangan sesi Eropa hari jumat (3/5/19), jelang rilis data inflasi zona euro pukul 16:00 WIB.
Pada pukul 14:17 WIB, euro diperdagangkan di kisaran 1,1162 lawan dolar AS, dan di level 124,48 lawan yen.
Data dari Forex Factory menunjukkan inflasi bulan April diprediksi naik menjadi 1,6% dari bulan Maret sebesar 1,4%. Sementara inflasi inti diprediksi naik menjadi 1,0% dari sebelumnya 0,8%.
Euro memiliki peluang bangkit jika data inflasi dirilis lebih tinggi dari perkiraan, sebaliknya jika dirilis lebih rendah euro kemungkinan akan tertekan.
Namun secara teknikal, euro terlihat masih sangat tertekan.

Pada time frame 30 menit, EUR/USD bergerak di bawah kurva pergerakan (Moving Average/MA) 8 (garis merah), MA 21 (garis hijau), dan MA 125 (garis biru). Indikator kurva pergerakan konvergen dan divergen (MACD) berada di wilayah negatif yang memberikan indikasi sentimen bearish.
Bahkan jika melihat time frame yang lebih besar hingga grafik 1 hari, EUR/USD masih bergerak di bawah MA 8, 21, dan 125, begitu juga dengan MACD berada di wilayah negatif.
Hal tersebut menjadi sinyal kuat penurunan EUR/USD secara teknikal.
Kembali ke time frame 30 menit, indikator Stochastic berada di wilayah oversold yang memberikan peluang rebound.
Dengan resisten (tahanan atas) berada di kisaran 1,1170, pasangan mata uang ini masih cenderung melemah selama tertahan di bawah level tersebut. Support (tahan bawah) di kisaran 1,1145 menjadi target, jika mampu dilewati EUR/USD berpotensi turun ke 1,1120.