Jakarta, 1 Maret 2022 – 12:41 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Harga minyak di pasar internasional pada perdagangan Selasa (1/3) pagi WIB melonjak di atas US$ 100/barel.
Mengutip Antara Selasa (1/3), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk pengiriman April tercatat naik US$ 3,06 atau 3,1% ke US$ 100.99/barel di London ICE Futures Exchange.
Sementara, harga minyak berjangka acuan AS jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik US$ 4,13 atau 4,5% ke US$ 95,72/barel di New York Mercantile Exchange.
Analis menyebut kenaikan harga minyak dunia terjadi karena investor mulai memperhitungkan dampak sanksi ekonomi terbaru yang dikeluarkan oleh beberapa negara terhadap Rusia.
“Kenaikan harga yang mencolok disebabkan oleh sanksi yang dikenakan pada Rusia oleh Barat, yang kemudian diperketat lagi secara signifikan pada akhir pekan,” Carsten Fritsch, analis energi di Commerzbank Research.
“Langkah itu memicu kekhawatiran terhadap gangguan pada pasokan energi Rusia sehingga membuat harganya menguat,” kata Fritsch.
Amerika Serikat bersama dengan Eropa dan sekutu lainnya, mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Sabtu (26/2) kemarin, yang mengatakan bahwa mereka akan menghapus beberapa bank Rusia dari Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) atau sistem pembayaran untuk sebagian besar transaksi keuangan internasional.
Kebijakan itu mereka lakukan sebagai tanggapan atas operasi militer yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
Presiden AS Joe Biden menerbitkan sanksi yang keras terhadap Rusia, yakni menghambat bisnis dalam mata uang utama dunia, termasuk sanksi terhadap bank dan BUMN Rusia, Inggris tak ketinggalan. PM Inggris Boris Johnson menegaskan bahwa negara Barat harus mengakhiri ketergantungannya pada minyak dan gas Rusia.
Inggris juga menargetkan bank-bank Rusia, anggota lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin dan orang-orang sangat kaya Rusia yang menikmati kemewahan di London.
China ikut angkat suara. Negeri Tirai Bambu ini khawatir konflik Rusia-Ukraina berdampak besar terhadap stabilitas pasar energi. “Semua negara harus bertanggungjawab untuk menjaga keamanan energi global,” tutur Juru Bicara Kemenlu China.