
Jakarta, 26 Februari 2021 – 10:22 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Bursa saham Asia diperdagangkan turun pada perdagangan Jumat (26/2/2021) mengikuti jejak koreksinya Wall Street semalam.
Indeks Nikkei Jepang turun 2,5% sedangkan indeks Topix terperosok 1,9%.
Kospi Korea Selatan amblas 2,4%, dengan perusahaan teknologi Samsung Elektronik turun 3,63% dan SK Hynix merosot 4,38%. Naver dan LG Chem turun masing-masing 2,35% dan 4,83%.
Saham China juga terpantau turun tajam, dengan indeks Shanghai turun 1,4% dan indeks Hang Seng Hong Kong tertekan 2%.
Sementara itu di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 1,99%. Saham teknologi turun sekitar 7,2%, sedangkan saham penambang turun 1,7%, dengan penambang BHP Ltd dan Rio Tinto masing-masing turun 2% dan 1,8%. Subindeks keuangan turun 2%, dengan semua bank Empat Besar diperdagangkan di wilayah negatif.
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 1,14% lebih rendah.
Koreksi tajam di bursa saham Asia terjadi mengikuti bursa saham global. Di mana, Wall Street terkoreksi pada penutupan perdagangan pada sesi sebelumnya.
Turunnya saham Wall Street terjadi karena kenaikan tajam imbal hasil obligasi. Yield obligasi AS tersebut melonjak ke level tertinggi sejak pandemi dimulai dengan ekspektasi ekspansi ekonomi yang kuat dan inflasi.
“Imbal hasil naik karena investor optimis. Mereka percaya pemulihan berkelanjutan yang kuat akan segera terjadi dan harga akan naik karena permintaan datang kembali.” kata Kathy Lien, direktur pelaksana strategi valuta asing di BK Asset Management.
Semalam di Wall Street, indeks Dow Jones melemah 1,75% ditutup di level 31 402.01, indeks S&P 500 anjlok 2,45% ditutup di level 3 829.34, dan Nasdaq Composite terperosok 3,52%, ditutup di level 13 119.43.
Sementara itu, mata uang Yen Jepang diperdagangkan melemah di level 106.19 per dolar setelah kemarin berada di level 105.6.