
Pounds Melemah Terhadap Dollar AS.
06 May 2019, 21:58
Poundsterling terlihat masih melemah memasuki perdagangan sesi Amerika Serikat (AS) Senin (6/5/19). Akibat dari memanasnya hubungan AS-China. Pada pukul 21:59 WIB pound diperdagangkan di kisaran US$ 1,3091.
Mata uang safe haven sedang berjaya pada perdagangan hari ini akibat kemungkinan damai dagang AS – China tidak akan terjadi. Padahal isu yang sempat berhembus pekan lalu menyatakan penandatanganan kesepakatan dagang AS-China bisa dilakukan pada Jumat (10/5/19) pekan ini. Isu tersebut memberikan sentimen positif di pasar, bursa saham global menguat, begitu juga mata uang selain safe haven atau yang dianggap aman.
Namun semua sentimen positif tersebut sirna akibat kicauan Presiden AS Donald Trump lewat Twitter.
Presiden AS Donald Trump mengatakan akan meningkatkan bea impor dari China akibat Negeri Tiongkok tersebut dituduh mencoba melakukan re-negosiasi. Dampak dari pernyataan Trump tersebut, China berencana untuk membatalkan perundingan dagang di pekan ini.
Memanasnya hubungan dua ekonomi terbesar di dunia tersebut memberikan efek instan, bursa saham rontok, dan mata uang safe haven kembali menjadi incaran. Dolar yang dianggap sebagai mata uang safe haven juga menguat, membuat pound tertekan sejak pembukaan perdagangan.
Padahal penguatan pound sempat terjadi pada jumat pekan lalu setelah pimpinan Partai Buruh Jeremy Corbyn mengatakan Parlemen Inggris harus memecahkan deadlock proposal Brexit, dan menyelesaikan kesepakatan untuk keluar dari Uni Eropa.
Ia menyatakan hal tersebut setelah Partai Buruh pimpinannya kehilangan banyak suara saat pemilu lokal Inggris dan Irlandia Utara pekan lalu. Hal itu yang membuat sikap Corbyn mulai melunak, untuk kembali memperbaiki citra partainya.
Tidak hanya Partai Buruh, suara untuk Partai Konservatif pimpinan Perdana Menteri Theresa May juga anjlok drastis. Di sisi lain, Partai Liberal Demokrat justru meraih banyak suara, partai ini merupakan partai yang menyuarakan penolakan terhadap Brexit.
Melunaknya sikap Corbyn membuat harapan akan segera selesainya proposal Brexit yang selama ini selalu kandas di Parlemen Inggris. Penguatan tajam pound di hari Jumat mencerminkan bagaimana sensitifnya mata uang ini terhadap isu Brexit.