
Jakarta, 14 Juni 2019 – 07 : 20 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Pemerintah Indonesia mengklaim siap menyodorkan lebih banyak ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) ke Amerika Serikat di tengah momentum perang dagang antara AS dan China.
Menteri Perdagangan RI mengatakan selama perang dagang, China tak bisa mengekspor produk tekstil ke Negeri Paman Sam. Menurutnya, perang dagang AS-China membuat sejumlah produk asal masing-masing negara tersebut tidak bisa memasuki pasar keduanya. Khususnya bagi China, berbagai produk ekspornya tak bisa menembus pasar AS.
AS merupakan pasar ekspor utama bagi China. Begitu pula dengan AS yang memiliki ketergantungan besar terhadap produk dari China. Namun, kebijakan perang dagang Presiden AS Donald Trump membuat perdagangan kedua negara terhambat.
Ketika perdagangan kedua Negara terhambat, justru ini merupakan momentum yang baik bagi Indonesia untuk mengisi kebutuhan produk kedua negara tersebut. Karena China memiliki sektor industry yang kuat, maka peluang Indonesia jauh lebih besar untuk mengisi kebutuhan AS yang tak bisa dimasuki China.
Tekstil dan produk tekstil itu pasti bisa
ke sana, kita (Indonesia) gantikan yang dari China. Sekarang sudah terlihat
pembelian cotton meningkat, ini dijadikan finished product yang kita
(Indonesia) jual ke AS,” ujar Enggar di Kompleks Istana Kepresidenan,
Jakarta, Kamis (13/6).
Bahkan, peluang peningkatan ekspor tekstil ke AS akan terus
meningkat sampai akhir tahun. Bila permintaan terus meningkat, maka ia
memproyeksikan pertumbuhan industri tekstil bisa mencapai rentang 25-30 persen
pada tahun ini.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga sudah
berbicara dengan dunia usaha agar bisa meningkatkan ekspor dan memanfaatkan
peluang ketika perang dagang AS-China terjadi. Apalagi, Indonesia membutuhkan
peningkatan ekspor untuk menopang target pertumbuhan ekonomi mencapai 5,3
persen pada tahun ini.