Harga emas cukup kuat di tengah persaingan dengan Dolar AS dan Yen, yang juga diburu sebagai safe haven atas memanasnya konflik dagang AS – China. Di sesi Senin (06/Mei) tadi malam, harga emas tampak bergerak lebih volatile ( tidak menentu ) dalam jangka waktu pendek. harga emas memantul naik 0.14 persen ke 1,280.64, setelah menurun sekitar 0.2 persen menyentuh Low 1,276.80 di sesi sebelumnya.
Namun dalam jangka waktu harian, harga emas cukup stabil. XAU/USD terpantau cukup kuat di kisaran 1,280.20, melanjutkan kenaikan pesat pasca rilis NFP akhir pekan lalu
Presiden AS Donald Trump menaikkan tensi geopolitik dengan isu perang dagang. Ia mengancam akan menaikkan tarif dari 10 persen menjadi 25 persen pada hari Jumat mendatang, berkebalikan dengan komitmen sebelumnya.
Pasar pun terguncang beberapa saat pasca kicauan Trump. Aset-aset safe haven pun ramai diburu investor, termasuk emas. Namun demikian, kenaikan harga emas hari ini dinilai kurang signifikan.
Menurut pengamatan pakar logam mulia, hal itu dikarenaktan emas kalah pamor dengan Dolar AS dan Yen, yang juga memiliki fungsi sebagai aset safe haven, Para investor cenderung memilih kedua mata uang tersebut daripada emas.
“Ancaman bea impor membuat para investor cemas, emas (dinilai) sejajar untuk menderita (dampak dari ancaman bea impor)…” kata George Gero, Managing Director di RBC Wealth Management. Gero menambahkan bahwa emas juga rentan terdampak efek buruk apabila China melakukan pembalasan.“Brexit (pun) masih belum menemukan solusi, sehingga safe haven (yang direkomendasikan) untuk saat ini adalah Dolar AS, Yen, dan Cash,” tulis Gero yang dikutip oleh MarketWatch.
Analisa dan Rekomendasi

Ikuti selalu berita dari tim ahli www.victoryforex.co.id yang sudah berpengalaman bertahun-tahun berinvestasi di dunia forex.
Team VIFX Pro
+62 878-8989-386