Jakarta, 14 Juli 2022 – 01:15 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Reli Indeks Dolar justru tersendat usai rilis data inflasi AS yang naik melebihi ekspektasi. Pasar tampaknya sudah mengantisipasi data tersebut, menyusul pernyataan Sekretaris Pers Gedung Putih kemarin yang mengatakan bahwa pemerintahan AS bersiap untuk menghadapi inflasi yang lebih tinggi.
Indeks Dolar yang mewakili kekuatan Dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya hingga saat ini mengalami penurunan. Hingga pukul 01:15 WIB pergerakan Indeks Dolar berada di kisaran 107.71.
Tercatat bahwa Consumer Price Index (CPI) di bulan Juni naik 1,3 persen mom (month-over-month), melebihi ekspektasi 1 persen. Core CPI naik 0,7 persen mom, juga melebihi perkiraan 0,5 persen. Sedangkan, inflasi berbasis tahunan atau 12 bulan terakhir menunjukkan bahwa CPI Juni berakselerasi dari 8,6 persen yoy (year-over-year) menjadi 9,1 persen yoy, melebihi ekspektasi 8,7 persen yoy. Ini merupakan inflasi tahunan yang tertinggi sejak November 1981.
Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan Pembeli membayar harga yang lebih tinggi untuk berbagai barang pada bulan Juni karena inflasi terus menahan perlambatan ekonomi AS.
Pembuat kebijakan telah berjuang untuk menemukan jawaban atas situasi yang berakar pada banyak faktor, termasuk rantai pasokan yang tersumbat, permintaan barang yang terlalu besar daripada layanan, dan triliunan dolar dalam pengeluaran stimulus terkait Covid yang telah membuat konsumen dibanjiri uang tunai dan dihadapkan dengan harga yang tinggi.
Meski reli Indeks Dolar terlihat tersendat sementara ini, potensi untuk terus melaju lebih tinggi juga besar lantaran kebijakan moneter Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) yang agresif untuk menaikkan suku bunga.