Jakarta, 9 Mei 2022 – 19:32 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Bursa Eropa melemah pada perdagangan hari Senin (9/5/2022), karena investor masih merasa khawatir dengan inflasi yang masih tinggi.
Indeks Stoxx 600 melemah 7.68 poin (-1,79%) ke 422.23, indeks DAX Jerman terkoreksi 191.75 poin (-1,40%) ke 13 482.54, indeks CAC Prancis turun 105.91 poin (-1,69%) ke 6 152.45, Indeks FTSE Inggris surut 148.61 poin (-2,01%) ke 7 239.33.
Penurunan tersebut terjadi karena adanya gelombang aksi penghindaran risiko investor yang menerjang pasar global setelah rilis data tenaga kerja AS pada hari Jumat, dan menyisakan sedikit ruang untuk perubahan arah dalam rencana kenaikan suku bunga dan pengetatan kuantitatif Federal Reserve.
Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS terkoreksi, karena para investor mencari pasar untuk menemukan pijakannya setelah pekan yang dramatis.
Pekan lalu, Nasdaq terkoreksi 1,54%, hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 dan Dow Jones turun masing-masing sebesar 0,21% dan 0,24%. Pergerakan tersebut menandai penurunan selama enam pekan beruntun untuk indeks Dow Jones dan pekan kelima penurunan untuk kedua indeks utama lainnya.
Bursa saham di Asia Pasifik jatuh pada perdagangan hari ini, karena investor sedang mengamati reaksi pasar terhadap data perdagangan China yang lebih baik dari ekspektasi.
Investor juga masih mengamati perkembangan geopolitik di Ukraina, di mana puluhan orang dikhawatirkan tewas setelah sebuah sekolah di wilayah Luhansk di timur Ukraina terkena tembakan Rusia.
Luhansk merupakan salah satu dari dua wilayah yang membentuk Donbas, di mana pasukan Rusia sekarang sebagian besar memusatkan serangan mereka.
Rusia juga berada di bawah pengawasan pada hari ini karena mereka bersiap untuk menyambut hari libur untuk memperingati kekalahan Uni Soviet atas Nazi Jerman pada Perang Dunia II.
Ahli strategi mengatakan, bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menggunakan kesempatan tersebut untuk mengumumkan kemenangan mereka atas Ukraina, di mana akan ada parade militer besar-besaran di Moskow, hal tersebut dapat berdampak untuk meningkatkan konflik.
Ssementara itu, Ibu Negara AS Jill Biden melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina pada hari Minggu. AS dan negara-negara G7 mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan dukungan keuangan jangka pendek untuk Ukraina ketika perang dengan Rusia mendekati periode tiga bulan.