
Jakarta, 12 Mei 2021 – 11:05 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Bursa saham Asia diperdagangkan sebagian besar melamah pada Rabu (12/5/2021), karena investor waspada dan khawatiran atas meningkatnya tekanan inflasi di Amerika Serikat.
Di Jepang, indeks Nikkei turun 0,6%, sedangkan indeks Topix turun 0,9%. Produsen mobil Nissan Motor jatuh 11,86% dan Toyota Motor turun tipis 0,55%.
Indeks Kospi Korea Selatan anjlok 1,3%.
Saham China menguat dengan indeks Shanghai naik tipis 0,05% dan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,24%.
Sementara di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,65%. Saham energi merosot 0,74% dan saham sektor keuangan turun 0,54%.
Bursa Asia melemah lantaran investor berspekulasi lonjakan harga komoditas dan meningkatnya tekanan inflasi di Amerika Serikat dapat menyebabkan kenaikan suku bunga lebih awal dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi secara global.
Beberapa analis mengatakan fakta aksi jual sebagian besar terjadi pada saham teknologi menunjukkan bahwa investor hanya menjauh dari permainan yang lebih spekulatif.
Badan Statistik Nasional China merilis data pada Selasa (11/5) yang menunjukkan harga pabrik naik 6,8% pada tingkat tercepat dalam 3,5 tahun untuk bulan April. Sementara harga konsumen naik dengan kecepatan lebih sederhana. Hal itu memicu kekhawatiran seputar kenaikan inflasi yang cepat sehingga memaksa bank sentral untuk menaikkan suku bunga dan menerapkan langkah pengetatan lainnya.
Semalam di Wall Street, indeks Dow Jones anjlok 1,36% ditutup di level 34 269.16, indeks S&P 500 turun 0,87% ditutup di level 4 152.10 dan indeks Komposit Nasdaq turun tipis 0,09% ditutup di level 13 389.43.
Sedangkan mata uang yen Jepang menguat di level 108.82 per dolar, setelah kemarin berada di level 109.