
Jakarta, 11 November 2019 – 12:28 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Harga Minyak mentah turun pada perdagangan Senin (11/11/2019) di tengah keraguan baru atas kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, sementara kekerasan yang memburuk di Hong Kong meredam sentimen di seluruh pasar keuangan.
Minyak mentah Brent turun 55 sen atau 0,9% ke level US$ 61.96/ barel pada pukul 03:50 GMT. Sedangkan minyak mentah AS (WTI) melemah 47 sen atau 0,8% ke level US$ 56.89/ barel pada awal pekan ini.
Pada hari Sabtu Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pembicaraan perdagangan dengan China berjalan dengan “sangat baik”, tetapi ia juga mengatakan ada pernyataan yang salah dari pihak China. Kesalahan terkait dengan pernyataan Kementerian Perdagangan China.
Minggu lalu, Kementerian Perdagangan China menyatakan AS sepakat untuk menghapus tarif impor atas produk China yang telah diberlakukan saat perang dagang selama 18 bulan yang lalu.
Dampak daripada perang dagang ini berakibat data selama akhir pekan menunjukan bahwa harga produsen China turun paling tinggi dalam tiga tahun tahun terakhir, karena sektor manufaktur melemah, terjadi perselisihan dan berakibat permintaan menurun.
“Harga minyak mentah diredam oleh meningkatnya kembali ketidakpastian perdagangan dan penguatan dolar AS,” kata Margarat Yang, analis pasar di CMC Markets Singapura.
Perusahaan-perusahaan energi di Amerika Serikat pada pekan lalu telah mengurangi jumlah rig minyak yang beroperasi selama tiga minggu berturut-turut. Pengebor telah memotong tujuh rig (RIG-OL-USA-BHI) dalam seminggu hingga 8 November, sehingga jumlah totalnya turun menjadi 684, terendah sejak April 2017, kata Baker Hughes.