
Jakarta, 20 Mei 2021 – 10:50 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Bursa saham Asia mayoritas turun setelah risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve (The Fed) menunjukkan bank sentral AS semakin dekat dengan perubahan kebijakan moneter, tetapi tidak terburu-buru untuk merealisasikannya.
Indeks Nikkei Jepang turun tipis 0,05% sedangkan indeks Topix stabil. Data Kementerian Keuangan Jepang pada hari Kamis (20/5) menunjukkan ekspor Jepang naik 38% pada bulan April dibandingkan dengan tahun lalu.
Saham China merosot, dengan indeks Shanghai turun 0,45% sementara komponen Shenzhen turun tipis. Indeks Hang Seng Hong Kong anjlok 0,95%.
Indeks Kospi Korea Selatan juga turun 0,78%, dengan saham teknologi Samsung Electronics turun 0,25%.
Namun di Australia, indeks S&P/ASX 200 melonjak 0,91% dengan sub indeks keuangan naik dengan bank Empat Besar diperdagangkan di wilayah positif. Saham perawatan kesehatan juga naik 1,2% dengan perusahaan utama bioteknologi CSL Ltd naik 1,2%.
Dalam risalah Fed, beberapa pembuat kebijakan mengatakan bahwa diskusi tentang pengurangan laju pembelian aset akan tepat di beberapa titik jika pemulihan ekonomi terus mendapatkan momentum.
Hal itu mengejutkan investor mengingat Ketua The Fed Jerome Powell telah mengatakan tepat setelah pertemuan itu bulan lalu bahwa belum waktunya untuk mulai membahas perubahan kebijakan apa pun.
“Risalah tersebut berisi kata-kata yang tampaknya berusaha untuk memulai diskusi tentang pengurangan (stimulus) pada waktu yang lebih awal dari yang diperkirakan,” kata Takafumi Yamawaki, kepala riset fixed income di JPMorgan.
Semalam di Wall Street, indeks Dow Jones merosot 0,48% ditutup di level 33 896.04, indeks S&P 500 melemah 0,29% ditutup di level 4 115.68 dan indeks Komposit Nasdaq turun tipis 0,03% menjadi 13 299.74.
Sementara itu, mata uang Yen Jepang diperdagangkan melemah di level 109.27 per dolar setelah kemarin berada di level 108.8.