
Jakarta, 16 Mei 2019 – 11:45 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Konflik politik yang terjadi di Timur Tengah membuat harga minyak mentah dunia terdongkrak kembali.
Konflik politik ini bermula sejak Presiden Iran Hassan Rouhani mengumumkan bahwa negaranya tidak akan lagi mematuhi dua ketentuan khusus yang tertuang dalam perjanjian nuklir tersebut.
Itu terjadi setelah Iran secara resmi mengakhiri salah satu komitmen utama dalam perjanjian nuklir 2015 dengan beberapa negara.
Kemudian disusul dengan rangkaian serangan kapal tanker dan fasilitas pengeboran minyak Aramco minyak milik Arab Saudi yang merupakan sekutu Amerika dari Timur Tengah termasuk Israel
Menurut keterangan dari Menteri Energi Arab Saudi, Khalid Al-Falih, serangan tersebut menggunakan drone yang dipersenjatai dengan bom.
Khalid Al-Falih juga mengatakan serangan tersebut merupakan sebuah aksi terorisme yang menargetkan pasokan minyak global. Dirinya juga menuduh kelompok teroris asal Yaman yang punya hubungan dengan Iran sebagai dalang atas serangan tersebut.
Setelah insiden ini, Pada Rabu kemarin, (15/5/2019) yang dilansir Reuters, dikabarkan jika semua pegawai kedutaan besar Amerika Serikat (AS) yang berada di Baghdad, Turki telah dievakuasi dengan menggunakan helikopter.

Harga minyak light sweet (WTI) yang menjadi acuan pasar Amerika,
untuk kontrak bulan Juni, menguat 1.28 persen sejak serangan terjadi
dengan harga penutupan pasar Senin (13/5/2019) di level USD 60.83/barel, dan terus
menguat dari pembukaan pasar (16/5/2019) di USD 62.11/barel hingga pukul 11.30
WIB di level USD 62.41/barel atau menguat 0.3 persen.
Harga minyak mentah dunia bisa saja masih terus akan
menguat jika konflik politik yang terjadi di Timur Tengah berkepanjangan karena
konflik politik di Timur Tengah yang berkepanjangan, bukan tidak mungkin
produksi di beberapa fasilitas pengeboran akan terhenti. Apalagi jika
ketegangan berkembang menjadi konflik bersenjata.