Jakarta, 20 Januari 2023 – 01:21 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Dolar AS masih terpantau lesu di awal perdagangan pada hari ini, di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi setelah rilis beberapa data AS baru-baru ini. Dolar AS cenderung tertekan setelah data penjualan ritel AS periode Desember 2022 yang dirilis Rabu (18/1) mengalami penurunan terbesar dalam setahun. Produksi manufaktur AS yang juga dirilis Rabu mencatat penurunan terbesar dalam hampir dua tahun. Data tersebut memicu kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar di dunia itu sedang menuju resesi.
Indeks Dolar yang mewakili kekuatan Dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya hingga pada saat ini masih tampak lesu. Pergerakan Indeks Dolar hingga pada saat ini berada di kisaran 101.93 pada pukul 01:20 WIB.
Harga grosir turun tajam pada bulan Desember, bukti lebih lanjut bahwa inflasi bergerak menjauh dari level tinggi yang terlihat musim panas lalu, kata Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada hari Rabu.
Harga keseluruhan turun 0,5 persen, jauh lebih besar dari perkiraan 0,1 persen. Penurunan tersebut didorong oleh penurunan harga energi sebesar 7,9 persen, meskipun harga pangan juga turun sebesar 1,2 persen.
Secara tahunan, harga produsen turun 6,2 persen pada tahun 2022, turun dari tingkat 10 persen yang tercatat pada akhir tahun 2021. Tidak termasuk makanan dan energi, tingkat tahunan pada bulan Desember adalah 4,6 persen dibandingkan dengan 7 persen tahun lalu, sedangkan harga bulanan perubahan adalah peningkatan 0,1 persen, turun dari November 0,3 persen.
The Fed secara luas diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga ketika bertemu awal bulan depan tetapi dengan persentase yang lebih kecil daripada dalam beberapa bulan terakhir. Analis memprediksi kenaikan 25 basis poin.