
Jakarta, 5 Maret 2020 – 01:11 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Bursa saham Amerika Serikat menguat pada perdagangan hari Rabu (4/3/2020), menyusul hasil sementara dalam ajang ‘Selasa Super’ yang menunjukkan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden memimpin pada bursa pencalonan presiden AS dari Partai Demokrat.
Saat ini, Indeks Dow Jones Industrial Average naik sebesar 765.52 poin (2,94%) ke 26 678.86. Indeks Nasdaq Composite naik sebesar 221.04 poin (2,54%) ke 8 903.25 dan S&P 500 naik sebesar 78.63 poin (2,58%) ke 3 081.29.
Jaringan televisi Amerika Serikat (NBC) melaporkan, Joe Biden memimpin dengan angka 453 dukungan yang mengalahkan sang Senator asal Vermont Bernie Sanders yang hanya meraup dengan angka 373 dukungan. Sementara, untuk memenangkan nominasi menuju pencalonan presiden AS, kandidat partai Demokrat harus mendapatkan dukungan mayoritas, yakni setidaknya sebanyak 1 991 suara dari total 3 979 delegasi.
“Menurut kami pasar saham dicekam kekhawatiran yang terjadi di pasar taruhan karena turunnya ekspektasi Trump terpilih kembali, dan juga penguatan dukungan terhadap Sanders pada awal tahun 2020 di pasar pertaruhan dan polling,” tulis Kepala Perencana Investasi Saham RBC Capital Markets Lori Calvasina.
Jika Joe Biden bisa membuktikan bahwa dia bisa menjadi ancaman serius bagi Sanders dalam Selasa Super, maka psikologi pelaku pasar yang sedang dalam tekanan akibat reformasi asuransi publik milik Sanders, bisa beralih menjadi positif di perdagangan Rabu.
Dalam programnya, Joe Biden ingin menggeser peran penting asuransi swasta menjadi program asuransi yang dijamin pemerintah. Saat ini, saham asuransi UnitedHealth dan Centene Corp meroket masing-masing sebesar 9,25% dan 13,67% menyambut kemenangan sementara Joe Biden di Selasa Super tersebut.
“Investor takut dengan Bernie karena dia ingin memangkas kepala kapitalisme dengan menaikkan pajak terhadap orang kaya secara signifikan dan menggunakan dananya untuk menyediakan segala hal gratis kepada semua orang,” tutur Ed Yardeni, Presiden Yardeni Research, dalam laporan risetnya.
Sebelumnya, tekanan terjadi di Wall Street pada hari Selasa lalu setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengumumkan pemangkasan suku bunga darurat sebesar 50 basis poin (bps) untuk membantu meredakan kekhawatiran investor seputar efek virus corona terhadap ekonomi.
Keputusan ini diambil dua pekan sebelum Rapat Dewan Gubernur The Fed. Ini merupakan pemangkasan darurat pertama yang dilakukan sejak krisis finansial pada 2008. Dow Jones kemarin anjlok lebih dari 780 poin (-2,9%) dan indeks S&P 500 anjlok 2,8%.