
Jakarta, 18 Juni 2019 – 10:15 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Jelang voting kedua lingkup Partai Konservatif hari ini Selasa 18 Juni 2019, pasangan GBPUSD kembali anjlok ke level 1.2510 mendekati level terendah enam bulan di level 1.2435 yang di bentuk 3 Januari lalu.
Nama Boris Johnson yang semakin kuat menjadi PM Inggris menggantikan Theresa May mendorong mata uang pound terus melemah.
Hingga Senin 17 Juni 2019, mata uang poundsterling telah anjlok dalam perdagangan empat hari berturut-turut dengan total pelemahan sebesar 1.5%.
Mengutip meta trader 5 Selasa 18 Juni 2019 jam 10:05 WIB, pasangan GBPUSD diperdagangkan di kisaran 1.2524 atau melemah tipis di bandingkan penutupan kemarin 1.2535.
Dalam putaran 1 voting pengganti PM Inggris, Boris Johnson dengan mudah mengumpulkan suara terbanyak dengan mendapat 114 suara. Unggul jauh dari pesaing terdekatnya Jeremy Hunt yang mendapat 43 suara dan Michael Gove mendapat 37 suara.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, yang tereleminasi pada voting tahap pertama dengan hanya mengantongi 20 suara, kini memberikan dukungan kepada Boris Johnson. Hancock menilai Johnson merupakan kandidat terbaik yang bisa memimpin Partai Konservatif.
Tujuh kandidat yang akan ikut serta dalam voting tahap kedua hari ini dan berlanjut pada 19 dan 20 Juni hingga menyisakan 2 kandidat. Pada 22 Juni akan dilakukan pemungutan suara antar 2 kandidat terakhir, untuk memperebutkan kursi tertinggi Inggris.
Boris Johnson adalah pribadi yang kontroversial dan seorang euroskeptik. Oleh karena itu, timbul kekhawatiran bahwa Johnson akan membuat Inggris keluar dari UE dengan cara apa pun, termasuk No Deal atau Hard Brexit pada 31 Oktober nanti.
Team VIFX Pro
+62 878-8989-3863
+62 878-7139-8111