
Jakarta, 13 Mei 2019 – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Semakin memuncaknya tensi perang dagang antara Amerika dan Tiongkok yang tak kunjung diselesaikan membuat harga minyak dunia makin bergerak tanpa arah yang jelas.
Padahal konsumen minyak terbesar ini dapat berpengaruh terhadap permintaan minyak dunia. Menurut Data Badan Energi Internasional (IEA) menunjukkan konsumsi minyak Amerika dan Tiongkok mencapai 34 persen dari total konsumsi minyak dunia pada kuartal I 2019.
Terpantau pasar pembukaan perdagangan Senin (13/5/2019) pukul 05:00 WIB, minyak WTI hanya turun sebesar 0,01% di level US$ 61,65/barel dengan harga penutupan perdagangan Sabtu (10/5/2019) pukul 03:15 WIB di harga USD 61,66/barel
Menurut analisa Seorang Kepala Analis Oil Price Information Service Tom Kloza memprediksi harga minyak mentah lebih berpotensi untuk naik dibandingkan turun.
OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia masih terus memangkas produksi minyaknya seperti yang telah disepakati sejak akhir tahun 2018 lalu.
Begitu juga Menteri Energi Arab Saudi juga pernah mengatakan bahwa negaranya akan terus menahan produksi pada level yang rendah, bahkan hingga akhir tahun 2019 jika diperlukan.
Selain itu pasar minyak telah mendapat dorongan sejak pengenaan sanksi Amerika kepada Iran yang menargetkan bisa memangkas seluruh ekspor Iran ke pasar global.