
Jakarta, 28 Mei 2021 – 15:13 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Harga emas turun pada perdagangan Jumat (28/5/21) siang, karena apersiasi dolar dan kenaikan imbal hasil US Treasury menekan laju bullion, sementara investor menunggu data inflasi AS yang akan dirilis hari ini.
Pada pukul 15:09 WIB, harga emas di pasar spot di transaksikan di USD 1891.70 per troy ounce atau melemah 0,25 persen dari penutupan semalam. Emas meningkat 0,6 persen pekan ini, dan berada di jalur untuk mencatat kenaikan mingguan keempat berturut-turut.
Sementara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni 2021 berada di USD 1893.30 per troy ounce.
“Emas berada sedikit di sisi defensif. Secara teknikal itu sangat overbought, dan di sisi fundamental, dolar mengalami lonjakan kemarin dan itu mulai berdampak pada emas,” kata Edward Meir, analis ED&F Man Capital Markets.
“Emas kemungkinan akan berkonsolidasi di kisaran USD1900 untuk waktu yang lebih lama. Mungkin dengan sederet data berikutnya yang menunjukkan kenaikan inflasi, emas bisa mulai bergerak naik lagi.”
Indeks Dolar naik 0,1 persen, sementara imbal hasil US Treasury 10-tahun menguat menjadi 1,617 persen.
Kini investor menunggu laporan konsumsi pribadi bulanan AS yang akan dirilis Jumat waktu setempat, untuk mengukur tekanan inflasi.
“Kemungkinannya bahkan jika inflasi lebih tinggi dari ekspektasi, petinggi bank sentral akan tetap dovish,” kata Avtar Sandu, Senior Commodities Manager di Phillip Futures.
“Yang benar-benar penting bagi emas adalah suku bunga riil dan petinggi bank sentral akan terus mempertahankan suku bunga rendah, yang akan menjadi bullish bagi emas.”
Sementara itu, New York Times melaporkan, Presiden AS Joe Biden akan menganggarkan belanja sebesar USD 6 triliun untuk tahun fiskal 2022.