Jakarta, 21 Februari 2023 – 11:37 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Harga emas global berpotensi melemah pada perdagangan akhir pekan ini dipicu sentimen agresivitas Bank Sentral Amerika Serikat AS (The Fed) yang belum mereda.
Walaupun harga emas dunia melemah kemarin, harga emas naik sedikit 0,05% pada pagi ini, tapi analis memperkirakan sulit bagi harga emas untuk menguat dalam waktu dekat.
Analis dari Saxo Bank Ole Hansen memperkirakan harga emas akan melemah dan mencapai titik support sekitar US$ 1792-1776/troy ons.
Kekhawatiran pasar terhadap inflasi dan kebijakan moneter bank sentral AS membuat investor ragu untuk membeli emas.
Data-data ekonomi AS yang menunjukkan kinerja ekonomi yang kuat juga meningkatkan kekhawatiran tersebut.
Disisi lain, harga emas juga tertekan oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang melanjutkan kenaikan melintasi kurva pada Jumat pekan kemarin, setelah investor mendorong imbal hasil obligasi tenor dua tahun melesat di atas imbal hasil tenor 10 tahun sejak awal 1980-an.
Mengutip Bloomberg, pergerakan imbal hasil obligasi AS tersebut merupakan tanda kepercayaan yang lesu pada kemampuan ekonomi untuk menahan kenaikan suku bunga The Fed. Imbal hasil obligasi Australia dan Selandia Baru juga naik pada awal perdagangan di Asia.
Melansir Kitco News, survei menunjukkan mayoritas analis memperkirakan harga emas masih akan melemah pada pekan ini, namun para pelaku pasar menantikan risalah dari Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis dini hari untuk memperoleh sinyal yang lebih jelas mengenai kebijakan The Fed ke depan.