Jakarta, 14 Mei 2021 – 11:18 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Harga minyak mentah turun 3 persen pada hari Kamis (13/5) karena krisis virus corona India semakin dalam dan pipa bahan bakar utama AS kembali beroperasi, menghentikan reli yang telah mengangkat harga minyak mentah ke level tertinggi delapan minggu setelah perkiraan rebound dalam permintaan global di akhir tahun.
Pada pukul 11:10 WIB, harga OIL melemah 0,22 persen dibandingkan harga penutupan pasar kemarin ke level 63.60.
Harga juga berada di bawah tekanan karena lonjakan harga komoditas yang lebih luas, kekurangan tenaga kerja dan data harga konsumen yang lebih kuat dari perkiraan minggu ini telah memicu kekhawatiran inflasi yang dapat memaksa Federal Reserve AS untuk menaikan suku bunga.
Kenaikan suku bunga biasanya meningkatkan dolar AS, yang pada gilirannya akan menekan harga minyak karena membuat minyak mentah lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Penutupan saluran pipa Colonial selama hampir seminggu yang dapat membawa 100 juta galon bahan bakar per hari, menyebabkan kekurangan bensin dan deklarasi darurat dari Virginia ke Florida, menyebabkan dua kilang menghentikan produksi dan mendorong maskapai penerbangan untuk merombak operasi pengisian bahan bakar.
Di sisi lain, ledakan kasus virus corona varian baru di India belum juga reda. Padahal, India merupakan importir minyak terbesar ketiga di dunia.
“Kekhawatiran berkembang tidak terkendali di India dan Asia Tenggara, hal ini akan mengurangi permintaan minyak,” kata analis PVM dalam sebuah catatan.
Team VIFX Pro
+62 878-8989-3863
+62 878-8081-9277