Jakarta, 22 Juni 2022 – 12:58 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Harga emas bergerak melemah pada penutupan perdagangan, Selasa (21/6) pagi, karena kenaikan imbal hasil Treasury AS dan taruhan kenaikan suku bunga yang agresif membuat daya tarik emas kian meredup meskipun ada pelemahan dolar AS.
Rabu (22/6), harga emas di pasar spot turun -0,2% menjadi USD 1834.19/troy ons waktu setempat, sementara emas berjangka AS drop -0,63% berada di level USD 1829.30/troy ons.
“Hasil treasury sedikit lebih tinggi dan ada sedikit pembalikan di ekuitas AS, keduanya memberi tekanan pada emas. Namun, dolar AS turun dan menawarkan beberapa dukungan,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Daya tarik bullion melemah, benchmark Treasury AS 10-tahun naik.
Indeks dolar AS turun 0,3%, membuat emas batangan yang dihargakan dengan greenback lebih menarik bagi pembeli dari luar negeri.
Seperti diketahui, bank sentral AS (The Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga terbesarnya sejak 1994. Setelah itu, bank sentral utama dunia lainnya juga mengarah pada pengetatan kebijakan moneter yang agresif untuk meredakan inflasi yang melonjak.
Thomas Barkin dari The Fed mengatakan kenaikan suku bunga 50 atau 75 basis poin pada pertemuan kebijakan bank sentral AS berikutnya pada bulan Juli adalah kasus dasar yang baik.
“Emas sekarang terjebak di antara ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih tajam, tetapi juga inflasi tetap tinggi jika kebijakan moneter gagal melunakkan aktivitas ekonomi dan menurunkan inflasi,” kata analis Standard Chartered dalam sebuah catatan.
Ketua Fed Jerome Powell akan berpidato di Washington D.C. pada akhir pekan ini.
“The Fed dalam pertemuan terakhir berada pada hawkishness maksimumnya” dan itu akan melambat ke depan, kata Streible dari Blue Line.