
Jakarta, 16 Januari 2020 – 12:10 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Harga emas dunia ditansaksikan melemah tipis cenderung flat pada perdagangan Kamis (16/1/20) setelah AS dan China resmi meneken kesepakatan dagang fase I. Namun perjanjian yang sudah disepakati AS-China masih menyisakan pertanyaan dan dinilai ringkih oleh banyak pihak.
Mengutip Metatrader 5 pukul 11:27 WIB, harga emas di pasar spot melemah tipis 0,03% menjadi US$ 1555.72/ troy ounce dibanding posisi penutupan perdagangan Rabu (15/1//20).
Rabu (15/1/20), AS dan China resmi menandatangani kesepakatan dagang fase I di Gedung putih. Setelah berseteru selama 18 bulan terakhir, keduanya punya itikad untuk damai. Namun dalam seremoni itu, China hanya diwakili oleh Perdana Menteri Liu He.
Kesepakatan fase I itu berisikan bahwa AS akan menurunkan tarif yang besarnya 15% menjadi 7,5% untuk produk impor asal China senilai US$ 120 miliar. Sebagai balasan China akan membeli berbagai barang dan jasa dari AS senilai US$ 200 miliar dalam jangka waktu dua tahun.
Dalam perjanjian itu, China akan membeli barang dan jasa senilai US$ 77 miliar pada 2020 dan US$ 123 miliar pada 2021. Secara komposisi China akan membeli berbagai produk dan jasa mulai dari produk manufaktur (US$ 32,9 miliar) dan pertanian (US$ 12,5 miliar) , energi (US$ 18,5 miliar) hingga jasa (US$ 12,8 miliar) AS.
Namun, sampai sejauh ini kesepakatan tersebut masih menyisakan tanda tanya lantaran penerapan tarif masih berlaku, meski dipangkas menjadi setengahnya tetap saja tarif masih tinggi mengingat tarif 25% masih di berlakukan pada produk China senilai US$ 250 miliar.
“Kekhawatiran masih mungkin ada karena kita tak melihat penghapusan tarif” kata Edward Moya analis pasar senior di OANDA, mengutip Reuters.
Fokus sekarang akan beralih pada kesepakatan fase II. Ini kemungkinan akan fokus pada masalah teknologi dan cybersecurity, kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, yang telah lama menjadi titik pahit di antara kedua ekonomi raksasa tersebut.