
Jakarta, 15 Juli 2019 – 22:30 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Mata uang euro yang sebelumnya menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) kini berbalik melemah. European Central Bank (ECB) yang diprediksi akan semakin dovish saat mengumumkan kebijakan moneter pada pekan depan membuat mata uang 19 negara ini putar arah.
Pada Saat Ini Euro diperdagangkan melemah di kisaran US$ 1.1259, padahal sebelumnya sempat menguat US$ 1.1284.
Jumat (12/7/19) pekan lalu, anggota dewan ECB yang juga Gubernur Bank of Italia, mengatakan dalam beberapa pekan ke depan ECB akan terus melakukan penilaian untuk menyesuaikan kebijakan moneter yang tersedia, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Saat ini, Pelaku pasar sedang menantikan pengumuman kebijakan moneter bahwa ECB akan memangkas suku bunga sebesar 10 basis poin menjadi -0,1% di bulan September yang dilaksanakan pada 25 Juli nanti.
Selain itu, nominasi Chirstine Lagarde sebagai Presiden ECB menggantikan Mario Dragihi pada 1 November nanti memicu spekulasi akan adanya gelontoran stimulus yang lebih besar lagi.
Sepekan setelah ECB, giliran Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan mengumumkan kebijakan moneter. Pelaku pasar melihat The Fed pasti akan memangkas suku bunga pada 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia).
Siapa yang lebih agresif antara ECB dengan The Fed dalam melonggarkan kebijakan moneter yang menjadi penggerak utama Euro melawan Dolar AS. Sebelumnya The Fed diprediksi akan lebih agresif dengan menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali di tahun ini.
Namun, kini muncul tanda-tanda ECB akan agresif juga, yang membuat Euro sulit menguat melawan Dolar.