
Jakarta, 4 Juni 2021 – 12:50 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Harga emas merosot ke level terendah lebih dari dua pekan pada perdagangan Jumat (4/6/21), setelah data ekonomi Amerika Serikat yang kuat mendorong dolar dan imbal hasil obligasi AS, menjelang rilis data Non-Farm Payroll (NFP) periode Mei.
Pada pukul 12:42 WIB, harga emas di pasar spot ditransaksikan turun 0,1 persen menjadi USD 1868.40 per troy ounce, setelah mencapai level terendah sejak 19 Mei di USD1855.40 di awal sesi. Emas telah jatuh lebih dari 2 persen sepanjang minggu ini.
Sementara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus 2021 berada di USD 1872.60 per troy ounce.
Data ketenagakerjaan bulanan AS akan dirilis Jumat (4/6/21) pukul 19:30 WIB, untuk isyarat lebih lanjut tentang pemulihan ekonomi dan tindakan kebijakan Federal Reserve dalam jangka pendek.
Indeks dolar melonjak ke level tertinggi tiga minggu terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil US treasury 10-tahun naik menjadi 1,63 persen.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (3/6/21) bahwa klaim pengangguran mingguan baru AS turun 20.000 menjadi 385.000 dalam pekan yang berakhir 29 Mei. Angka tersebut telah turun untuk minggu kelima berturut-turut, menandakan pemulihan pasar tenaga kerja yang kuat.
Sementara pengusaha swasta meningkatkan perekrutan pada Mei. Automatic Data Processing (ADP) melaporkan 978.000 pekerjaan baru sektor swasta pada Mei, jauh di atas kenaikan 680.000 yang diperkirakan oleh para ekonom. Sedangkan, ukuran aktivitas industri jasa AS meningkat ke rekor tertinggi pada Mei.
“Hasil ADP yang jauh lebih kuat dari perkiraan menunjukkan pemantulan serupa dalam daftar gaji besok setelah hasil buruk bulan lalu telah mendorong dolar lebih tinggi dan memicu likuidasi panjang emas di bawah USD1890,” kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam di BMO.
Presiden Fed Bank of Dallas Robert Kaplan mengatakan Amerika Serikat sedang melawan pandemi dan mulai membuat kemajuan menuju lapangan kerja penuh dan target inflasi 2 persen.