
Jakarta, 21 Juni 2019 – 11:33 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Dolar sedang berjuang untuk kembali ke jalur hijau pada hari Jumat dan masih berat untuk keluar dari zona merah melawan mayoritas mata uang negara lainnya untuk minggu ini, ini dikarenakan The Fed berencana mengikuti bank-bank sentral di dunia untuk memotong suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lesu.
Menurut para pedagang dan analis, penurunan imbal hasil saham Treasury 10-tahun di bawah 2% dan kenaikan emas ke level tertinggi 6 tahun menunjukkan dolar sedang menghadapi periode tekanan jual yang berkepanjangan.
Fokus sekarang bergeser ke apakah Amerika Serikat dan Tiongkok dapat menyelesaikan pertikaian perdagangan mereka pada pertemuan puncak Kelompok 20 di Osaka minggu depan, tetapi analis memperingatkan bahwa peluang kesepakatan dagang masih belum pasti.
“Kenaikan dolar masih terbatas, karena kami akan menantikan pertemuan Fed di bulan Juli untuk kepastian penurunan suku bunga AS,” kata Junichi Ishikawa, ahli strategi valuta asing senior di IG Securities.
“Bank-bank sentral berada dalam kompetisi untuk melonggarkan kebijakan, jadi ini adalah pertanyaan tentang mata uang mana yang akan dijual. Ada beberapa harapan dari pertemuan G20, tapi dari hasil-hasil sebelumnya membuat kami kecewa. “
Dolar diperdagangkan pada 107.30 yen, sedikit di atas level terendah lima bulan di 107.20 yang dicapai Kamis setelah Ketua Fed Jerome Powell mengisyaratkan penurunan suku bunga pada pertemuan FOMC berikutnya di bulan Juli.
Kepastian Powell membawa The Fed bergabung dengan rekan-rekan global seperti Bank Sentral Eropa dan Reserve Bank of Australia (RBA) minggu ini lebih dikarenakan kebijakan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
Banyak investor luar negeri terkejut oleh sikap The Fed yang berencana untuk memangkas suku bunga pada Rabu kemarin dan menjadi alasan pelepasan dolar yang cukup panjang, kata para analis.
Untuk minggu ini, dolar turun 1,2% versus yen, berada di jalur penurunan terbesar sejak akhir Maret.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, berada di 96.615 atau turun 1% pada minggu ini.
Tiongkok telah mengkonfirmasi bahwa Presiden Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump akan bertemu di sela-sela pertemuan G20 akhir pekan depan.
Kedua negara telah menaikkan tarif barang satu sama lain dalam perselisihan tentang praktik perdagangan Tiongkok, mengenai perdagangan dan pertumbuhan global. Pembicaraan terhenti bulan lalu, dan beberapa pedagang mengatakan peluang untuk gencatan senjata minggu depan masih belum pasti.
Sterling (GBP) menapak naik pada $ 1.2707, mengalami kenaikan mingguan 1% dan menjadi kinerja terbaik dalam tujuh minggu.
Bank of England (BOE) memiliki pandangan yang berbeda dengan Bank Sentral lainnya dimana mereka tetap mempertahankan suku bunganya di 0,75% dan memiliki rencana untuk menaikannya bila Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan.
Euro diperdagangkan pada $ 1.1296 atau naik 0,8% pada minggu ini.
Winfx
Team VIFX Pro
+62 878-8989-3863