Jakarta, 29 Oktober 2021 – 00:35 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Presiden Bank Sentral Eropa ( ECB ) Christine Lagarde mengakui pada hari Kamis bahwa inflasi akan tinggi bahkan lebih lama tetapi mendorong kembali terhadap taruhan pasar bahwa tekanan harga akan memicu kenaikan suku bunga segera di tahun depan.
Dolar AS merosot terhadap beberapa mata uang utama lainnya, setelah putusan European Central Bank (ECB) dan rilis data GDP AS yang mengecewakan. Indeks Dolar yang mewakili kekuatan Dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya pada saat ini berada di level 93.37 pada pukul 00:30 WIB.
Sesuai ekspektasi pasar, ECB tetap menjaga kebijakan moneternya. Suku bunga, fasilitas pinjaman marjinal dan fasilitas deposito tetap tidak berubah pada masing-masing 0 persen, 0,25 persen dan -0,50 persen.
Presiden ECB, Christine Lagarde, dalam konferensi pers antara lain mengatakan bahwa tekanan inflasi akan mereda di tahun 2022. Ia juga menambahkan, Pandemic Emergency Purchase Programme (PEPP) akan berakhir di bulan Maret 2022. Ini direspons positif oleh pelaku pasar.
Sementara itu, Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan pada hari ini, bahwa estimasi pertama dari GDP (Gross Domestic Product) kuartal III/2021 menunjukkan pertumbuhan hanya 2,0 persen. Angka tersebut meleset dari ekspektasi 2,6 persen. Kuartal sebelumnya tercatat 6,7 persen.
Pertumbuhan yang lebih lemah dari perkiraan yang dilaporkan oleh Departemen Perdagangan AS pada hari Kamis juga mencerminkan penurunan uang bantuan pandemi dari pemerintah ke sektor bisnis.