
Jakarta, 28 Agustus 2020 – 22:15 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Indeks Dolar sejauh ini masih tercatat melemah versus sejumlah mata uang utama lainnya pada hari ini, Jumat (28/8/2020), setelah rilis beberapa data AS di awal perdagangan sesi New York. Dolar AS mendapat tekanan berat di awal perdagangan hari ini, menyusul strategi baru Federal Reserve untuk menopang sektor tenaga kerja dan meningkatkan toleransi atas tingkat inflasi.
Indeks Dolar yang mewakili kekuatan USD terhadap enam mata uang utama lainnya sementara ini terpantau bergerak melemah di kisaran level 92.34 pada pukul 22:00 WIB. Presiden Federal Reserve Philadelphia Patrick Harker mengatakan pada hari Jumat bahwa akan membutuhkan banyak waktu sebelum AS melihat angka pengangguran kembali ke posisi terendah sebelum virus Covid-19.
Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan sebelumnya pada hari Jumat bahwa dia yakin lebih banyak dukungan ekonomi akan dibutuhkan dari bank sentral karena pemulihan AS dari virus Covid-19 akan menjadi lambat. The Fed secara resmi menyetujui kebijakan “penargetan inflasi rata-rata”, yang berarti kebijakan tersebut akan memungkinkan inflasi berjalan “secara moderat” di atas target 2 persen dari waktu ke waktu.
Strategi bank sentral AS itu terungkap setelah ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan pidatonya pada Kamis (27/8), dengan tajuk “Monetary Policy Framework Review” di acara pembukan Simposium Jackson Hole, melalui satelit. The Fed mempertahankan suku bunga lebih rendah untuk waktu yang lebih lama – dan menunjukkan toleransi yang lebih besar untuk inflasi yang lebih tinggi – adalah bahan utama dalam narasi saat ini tentang imbal hasil nyata AS yang negatif yang menurunkan nilai dolar.