
Jakarta, 17 Juni 2019 – 14:20 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Dolar AS sudah 2 minggu bertahan dengan nilai hampir mendekati tertinggi terhadap mayoritas mata uang negara lain pada hari ini, Senin 17/06/2019, menjelang pertemuan penting Federal Reserve AS yang banyak orang harapkan akan menurunan suku bunga untuk mendukung ekonomi terbesar di dunia itu.
Investor yakin Ketua Fed Jerome Powell akan melakukan penurunan suku bunga di masa depan mengingat meningkatnya ketegangan ekonomi. Ekspektasi penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed 18-19 Juni turun dari 28,3% pada hari Kamis menjadi 21,7% setelah data ritel yang kuat, menurut FedWatch CME Group.
Laporan penjualan ritel AS yang kuat pada hari Jumat turut mendongkrak dolar. Indeks dolar versus mayoritas enam mata uang utama sedikit berubah ke 97.479 setelah naik ke 97.583 pada hari Jumat, tertinggi sejak 3 Juni.
Perang dagang yang semakin meningkat antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah mengganggu rantai pasokan global untuk investasi bisnis, hasil pabrik dan pertumbuhan dunia. Kekhawatiran akan berlarutnya perang dagang Tiongkok-AS dapat mendorong ekonomi global ke dalam resesi dan mendorong penurunan suku bunga di banyak negara Asia, termasuk India, Filipina, Malaysia, Selandia Baru, dan Australia.
“Selain data AS yang meyakinkan, dolar juga didukung oleh pelemahan dalam mata uang lainnya terutama euro,” kata Junichi Ishikawa, ahli strategi senior FX di IG Securities di Tokyo. “The Fed mungkin akan memangkas suku bunga cepat atau lambat, tetapi begitu juga dengan European Central Bank (ECB), dan hal itu membuat dolar mendapat keuntungan.”
Kemudian pada hari Senin Kantor Perwakilan Dagang AS dalam 7 hari kedepan akan mulai mendengarkan pernyataan dari perusahaan-perusahaan AS tentang rencana Presiden Donald Trump menaikan tarif atas barang Tiongkok senilai $ 300 miliar.
Beberapa pedagang menyaksikan dengar pendapat ini, karena keluhan dari bisnis AS yang menanggung biaya bea atas barang yang mereka impor dapat mempengaruhi Trump untuk menunda kenaikan tarif tambahan itu.
Euro (EURUSD) naik tipis pada hari Senin di $ 1.1214 setelah anjlok terendah dalam delapan hari di $ 1.1203 atau melemah sekitar 0,6% pada hari Jumat.
Kemudian dolar Australia (AUDUSD) naik 0,2% menjadi $ 0.6884 tetapi tetap terendah dalam lima bulan terakhir yaitu $ 0.6862 atau anjlok hampir 0,7% pada hari Jumat.
Lalu dolar Selandia Baru (NZDUSD) yang merosot lebih dari 1% pada sesi sebelumnya, diperdagangkan mendekati level terendah dalam tiga minggu $ 0.6488.
Sedangkan dolar bergerak datar di 108.60 yen setelah naik 0,15% pada hari Jumat.
Winfx
Team VIFX Pro
+62 878-8989-3863
+62 878-7139-8111