
Jakarta, 25 Juni 2020 – 14:21 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Harga minyak mentah kembali tertekan pada perdagangan Kamis (25/6/20) di Asia, memperpanjang kerugian pada sesi sebelumnya akibat tingginya persediaan minyak mentah AS dan ancaman gelombang kedua virus corona.
Mengutip Metatrader 5 pukul 14:19 WIB, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Agustus 2020 melemah 1,8 persen menjadi USD37.36 per barel, memperpanjang kerugian semalam yang ditutup ambles 4,8 persen.
Sementara, harga minyak mentah berjangka Brent kontrak pengiriman Agustus 2020 terpantau di USD39.75 per barel.
Lonjakan kasus baru yang terjadi di AS membuat beberapa gubernur New York, New Jersey dan Connecticut memberlakukan kebijakan karantina 14 hari bagi para pengunjung dari sembilan negara bagian lain ketika sampai.
Di Jerman laju reproduksi virus juga mengalami peningkatan menjadi 2,76. Itu artinya 1 orang pasien atau penderita Covid-19 bisa menularkan ke hampir 3 orang lainnya. Peningkatan kasus di Jerman membuat Pemerintah Negara Bagian North Rhine-Westphalia kembali memberlakukan lockdown di dua distrik agar virus tidak menyebar lebih lanjut. Mini-lockdown ini rencananya berlaku hingga 30 Juni.
Data resmi pemerintah (EIA) pada hari Rabu menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik 1,4 juta barel selama pekan yang berakhir 19 Juni. Angka ini melebihi konsensus pasar. Serta menandai kenaikan mingguan ketiga berturut-turut di stok minyak mentah AS.
Kabar terbaru yang juga turut membebani harga minyak adalah proyeksi IMF yang memperkirakan output global terkontraksi minus 4,9 persen tahun ini. Angka ini merupakan revisi turun sebesar 1,9 poin persentase dari proyeksi sebelumnya di bulan April lalu.
IMF mengatakan pandemi virus corona menyebabkan kerusakan yang lebih luas dan lebih dalam pada kegiatan ekonomi daripada yang diperkirakan.