Jakarta, 7 Juni 2022 – 00:38 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Bursa saham AS dibuka menguat pada perdagangan Senin (6/6), Sentimen pasar mendapat dukungan setelah Beijing membuka kembali beberapa pembatasan terkait Covid.
Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka melesat 328 poin (+1%) ke 33208 sementara S&P 500 naik 55,6 poin (+1,35%) ke 4164.14. Nasdaq tumbuh 221,3 poin (+1,84%) ke 12234.05.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa regulator China sedang menyusun keputusan dari investigasi atas perusahaan Didi yang menandakan bahwa tindakan keras negara itu terhadap sektor teknologinya mungkin akan segera berakhir.
Saham Didi melomapt 1% di China, dan 2% di Hong Kong, sementara di AS melesat 50%. Saham Apple ikut melompat, sebesar 1%, sementara Amazon melesat 2%. Adapun saham perbankan menguat seperti JP Morgan dan Citibank hampir 1%, setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar, menguat lagi ke level 3%.
Penguatan pada hari ini terjadi setelah pekan lalu yang mengecewakan karena rata-rata indeks saham utama mengalami kerugian yang moderat. Indeks blue-chip Dow Jones turun 0,9% dan memasuki zona negatif selama sembilan pekan. Sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq kehilangan masing-masing 1,2% dan 1% selama sepekan lalu.
Investor telah bergulat dengan kekhawatiran bahwa bank sentral AS (The Fed) dapat menaikkan suku bunga terlalu cepat dan terlalu banyak, menyebabkan resesi. Pernyataan terbaru dari anggota The Fed yang akan menetapkan suku bunga menunjukkan bahwa 50 basis poin kenaikan kemungkinan terjadi pada pertemuan Juni dan Juli.
Sebanyak 390.000 data tenaga kerja baru tercatat di bulan Mei lebih baik dari yang diharapkan, meskipun ada kekhawatiran perlambatan ekonomi di tengah laju inflasi. Beberapa analis percaya data perekrutan yang kuat dapat membuka jalan bagi The Fed untuk tetap agresif.
“Sejak di posisi bawah mendekat 3.800 di S&P 500 sudah ada kemajuan, “lockdown di China kembali dibuka dan harapannya ekonomi akan kembali beroperasi dalam kapasitas nyaris penuh dalam sebulan. Itu akan menambah dorongan ke global ekonomi,” tutur Tom Essaye pendiri Sevens Report dalam laporan riset yang dikutp CNBC International.