
Jakarta, 7 Juni 2021 – 11:02 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Saham di pasar Asia bervariasi pada perdagangan Senin (7/6/2021) usai laporan tenaga kerja AS yang meleset dari proyeksi.
Saham China melemah dengan indeks Shanghai turun tipis 0,15% sementara komponen Shenzhen turun 0,41%. Indeks Hang Seng Hong Kong merosot 0,75%.
Indeks Nikkei Jepang menguat 0,22% dan indeks topix stabil. Produsen elektronik Ibiden naik 4,2% dan TDK Corp naik 2,8%.
Kospi Korea Selatan turun 0,07% dengan saham Samsung Elektronik turun 0,61%, SK Hynix turun 0,39% dan produsen baterai LG turun 0,12%.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 melemah 0,09%. Saham pertambangan menguat 1,6%, dengan saham De Gray Mining naik 3,83%, diikuti oleh Silver Lake Resources, naik 3,18%.
Beragamnya bursa saham di Asia cenderung terbatas usai negara anggota kelompok G-7 telah menyepakati besaran minimum tarif pajak korporasi global 15%.
Sebelumnya, bursa saham mendapat sokongan setelah kekhawatiran Federal Reserve akan segera melakukan pengetatan kebijakan pudar usai laporan tenaga kerja AS yang meleset dari proyeksi.
“Data itu sempurna untuk prospek tipe goldilocks untuk aset berisiko: tidak terlalu panas untuk membawa kekhawatiran pengetatan The Fed yang lebih cepat, dan tidak terlalu dingin untuk mengkhawatirkan prospek pemulihan,” kata ahli strategi NatWest Markets John Briggs.
Sementara itu, mata uang Yen Jepang diperdagangkan menguat di level 109.57 per dolar setelah pekan lalu berada di level 110.1.