
Bursa Asia Pasifik dibuka melemah pada hari ini dimana investor menantikan serangkaian data ekonomi dan agenda di kawasan Asia dan global.
Pada pembukaan hari ini, indeks NIKKEI dibuka melemah 0,64%; indeks Hang Seng turun 0,43%; indeks KOSPI turun 0,02%; indeks Shanghai Composite turun 0,04%; sementara indeks Straits Times naik 0,62% dan ASX 200 naik 0,08%.
Data inflasi dari Singapura periode Juni 2022 akan dirilis pada siang hari ini, ekonom memperkirakan IHK Singapura pada bulan lalu meningkat 4,2% dibandingkan tahun lalu.
Pelaku pasar Asia Pasifik memantau data awal dari pertumbuhan ekonomi Korea Selatan periode kuartal kedua tahun ini yang akan dirilis pada selasa besok dan data inflasi Australia periode kuartal II tahun 2022 yang akan dirilis pada hari Rabu mendatang.
Bursa Asia Pasifik yang melemah terjadi di pertengahan koreksinya kembali bursa saham AS Wall Street pada perdagangan Jumat kemarin.
Pada penutupan bursa saham AS kemarin, indeks Dow Jones turun 0,43% ke posisi 31.899,289; indeks S&P 500 turun 0,93% ke posisi 3.961,63; dan indeks NASDAQ Composite turun 1,87% ke posisi 11.834,11.
Investor global masih menantikan keputusan kebijakan moneter oleh Bank Sentral AS The Fed yang akan dirilis di Minggu ini antara 26-27 Juli waktu setempat.
Pasar memprediksi bahwa The Fed akan kembali agresif untuk menaikkan suku bunga acuannya hingga 75-100 BP untuk meredam angka inflasi yang kembali naik.
Jika The Fed menaikkan suku bunga acuannya di Minggu ini, maka terjadi koreksi bursa saham AS ditambah lagi dengan adanya potensi resesi akibat perang Rusia-Ukraina yang belum berakhir.
Suku bunga acuan AS berada di 1,5-1,75% pada saat ini, jika The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya di bulan ini sebesar 75 BP maka suku bunganya ada di kisaran 2,25-2,5%.