
Jakarta, 10 Juli 2020 – 02:24 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Industri keuangan Inggris memperingatkan Bank Inggris bulan lalu, dengan permasalahan Brexit dan risiko politik global yang meningkat untuk akhir tahun yang sulit. Risalah yang diterbitkan pada hari Kamis dari pertemuan 2 Juni dari Komite Pasar Uang Inggris (MMC) BoE, yang mencakup bank-bank besar, menunjukkan kegelisahan tentang kemungkinan pengulangan kekacauan pasar yang melanda pada bulan Maret ketika pandemi COVID-19 meningkat. Beberapa anggota lebih pesimis tentang potensi pemulihan dan mencatat potensi stres akan kembali.
Pergerakan Poundsterling terhadap Dolar AS pada hari ini mengalami sedikit penguatan, pasangan mata uang GBPUSD pada saat ini berada di level 1.2617 pada pukul 02:11 WIB.
Sementara itu Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak yang Rabu kemarin menggelontorkan stimulus guna membangkitkan perekonomian disambut baik pelaku pasar. Menteri keuangan janji mengucurkan stimulus tambahan senilai US$ 38 miliar guna membangkitkan lagi perekonomian, dengan memberi bonus bagi perusahaan yang mempekerjakan lagi karyawannya.
Selain itu, poundsterling juga mendapat tenaga setelah Kanserlir Jerman Angela Merkel mengatakan akan terus mendorong Uni Eropa mencapai kesepakatan dagang dengan Inggris. Untuk diketahui, Inggris dalam masa transisi setelah resmi bercerai dengan Uni Eropa atau yang dikenal dengan istilah Brexit. Masa transisi akan berlangsung hingga akhir tahun ini.
Gubernur BoE Andrew Bailey mengatakan ada risiko bahwa pemerintah Inggris akan berjuang untuk mengumpulkan uang tanpa intervensi bank sentral untuk menenangkan pasar. Dalam hubungannya dengan Brexit dan risiko geopolitik, dapat membuat akhir tahun yang menantang. Isu Brexit menjadi sangat penting bagi masa depan Inggris, karena akan berpengaruh untuk jangka panjang. Oleh karena itu, efeknya terhadap Poundsterling lebih besar ketimbang pandemi Covid-19.