Jakarta, 15 Oktober 2021 – 12:45 WIB – Victory International Futures – victoryforex.co.id
Harga minyak dunia berbalik menguat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat atau Jumat (15/10) pagi WIB. Setelah Arab Saudi menolak untuk menambah pasokan.
Jumat (15/10), harga minyak mentah berjangka jenis Brent menguat 1% ke level US$ 84/barel. Itu merupakan harga tertinggi sejak Oktober 2018.
Sementara untuk minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS, harga menguat ke level US$ 81.31/barel. Itu merupakan harga tertinggi dalam tujuh tahun Terakhir.
Analis menyebut penguatan harga itu terjadi setelah produsen minyak utama Arab Saudi menolak seruan OPEC+ untuk menambah pasokan. Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan kenaikan juga dipicu lonjakan harga gas alam akibat krisis energi yang terjadi di berbagai negara.
Kenaikan telah mendorong permintaan minyak sehingga harganya bisa menguat. IEA menyebut permintaan minyak akan meningkat setengah juta barel/hari (bph) karena kenaikan harga gas alam tersebut.
Dengan peningkatan itu, IEA menyebut total permintaan minyak pada 2022 mencapai 99,6 juta barel/hari, sedikit di atas tingkat pra-pandemi.
“Pasar secara fundamental ketat. Semua jenis tuas kebijakan yang mencoba mengerem sentimen pasar minyak adalah hal yang tidak terduga,” kata Mike Tran, direktur pelaksana strategi energi global di RBC Capital Markets.
Para analis menyebut sentimen-sentimen itu telah membuat pasar mengabaikan isu peningkatan persediaan minyak mentah AS. Padahal, stok minyak mentah AS secara mengejutkan naik 6 juta barel, lebih tinggi dari perkiraan analis yang memperkirakan kenaikan 702 ribu barel.
Di tengah kenaikan pasokan itu, produksi minyak AS juga naik tipis menjadi 11,4 juta barel/hari (bpd).